Hj.Soeprapti Mohadjumangin katakan," Alhamdulillah malam hari ini merupakan amalan terbesar secara terang-terangan melalui dzikir akbar,".
 |
| saat kegiatan berlangsung, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Perhelatan menyelami Makna Perjalanan Kisah Sang Agung Nabi Muhammad SAW, sekaligus Menapaktilasi sejarah Isra Mi' raj 144 Hijriah (H) ketika Rosulullah melangsungkan perjalan dari Masjidilaqsa ke Sidratul Muntaha, menerima tugas dari Allah SWT.
Memaknai kisah ini Majelis Asybaabul Khairat Manado disponsori langsung oleh PT.Dua Mutiara Sejati, Perum Malimbukan Permai melaksanakan Tabligh Akbar, sekaligus Dzikir bersama jamaah Masjid Asmaul Husna Wilayah Kelurahan Bumi Nyiur, Rabu (15/2/2023) Malam Hari.
Hajatan penuh syahdu saat penceramah Habib Muhammad Fitri Al- Muhdar selaku Alumni Ribath Tarim Hadratulmaut, mengantar jamaah dengan kandungan Ayat Suci Al-Qur'an menceritakan perjalanan Nabi menerima perintah Sholat sebagai kewajiban yang harus dikerjakan. Bahkan Dirinya mengajak agar manusia selalu meneladani sifat Rasulullah.
Begitu pula hantaran Dzikir oleh Ustad Hi.Rizal Kasim, S.IP MSi sebagai Pembina SAINS SulutGo, membahana suasana masjid Asmaul Husna.
Sementara itu Hj.Soeprapti Mohadjumangin selaku promotor penyelenggaraan kegiatan ini dalam sambutannya mengatakan, Mari meneladani serta mengimplementasikan makna terkandung dalam perayaan Isra Mi'raj karena dengan perjuangan penuh kegigihan Nabi Muhammad membawa kejayaan islam hingga sekarang.
" Nabi Muhammad telah menghantarkan kita dari alam kegelapan menuju alam moderen sekarang. Namun salah satu kewajiban terpenting bagi ummat islam adalah kewajiban mendirikan sholat lima waktu secara rutinitas," ucap Soeprapti.
" Alhamdulillah malam hari ini merupakan amalan terbesar secara terang-terangan melalui dzikir akbar. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya berserah diri pada sang khalik adalah anugerah terbesar," tambahnya.
Seraya menambahkan kembali, proses beramal ketika kita juga membantu para saudara yang ekonominya masih dibawah standar kehidupan dengan cara memberikan Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP), secara kredit dengan suku bunga paling rendah dalam jangka waktu 15 hingga 20 tahun.
" Program rumah bersubsidi sebagai pelaksanaan amanah konstitusi UUD NRI 1945 pasal 28 H, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,” jelas Hj. Soeprapti Mohadjumangin dihadapan para Jamaah Tabligh Akbar. (Yudi Barik)
