IDNEWS.CO, MANADO,- Sudah Memasuki Bulan Ke dua Februari 2023 sepertinya Cuaca terus tak Bersahabat. Intensitas Curah Hujan hingga sekarang masih terjadi.
Sehingga Masyarakat diminta untuk terus mawas Diri apalagi yang tinggal bermukim bantalan sungai hingga lereng gunung.
Sebab pengalaman terjadi peristiwa banjir hingga tanah longsor menghantui masyarakat Kota Manado sendiri. Pemerintah tak hentinya menghimbau bagi warga terus siaga manakala terjadi bencana, sudah ada antisipasi sedini mungkin.
Namun satu hal menimbulkan pertanyaan kebanyakan warga mengenai keberadaan alat pendeteksi bencana yakni, Early Warning Systim (EWS) dimana fungsinya sangat penting sebagai pertanda manakala peristiwa bencana datang, masyarakat tidak panik sebab ada tanda dari alat tersebut.
Akan tetapi belakangan ini ternyata EWS sejak berapa tahun sebelumnya tidak berfungsi sama sekali alias rusak parah. Sementara Instansi Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Manado selaku penanggung jawab malah acuh tak acuh.
Justru BPBD sendiri berdalih bahwa telah terjadi kehilangan kamera, kabel, bahkan alat lainnya akibat dicuri oleh warga.
" Sudah hilang alatnya akibat ada yang mencuri. Kami belum mengetahui siapa oknum dengat nekat mengambil peralatan EWS tersebut," jelas Mursyid Pangalima selaku Sekretaris BPBD Manado, saat wartawan meminta penjelasan pekan lalu.
Sementara itu salah satu warga enggan namanya diberitakan justru membantah perihal alasan dari BPBD, seraya mengatakan tidak mungkin akan hilang apalagi ini barang milik pemerintah mana mungkin mau hilang.
" Nyanda mungkin mo ilang begitu saja warga mo bekeng apa itu alat apalagi mo pake ka mana?. Alasan nyanda maso di akal," ucap Dirinya dengan dialeg bahasa manado.
Ia kemudian meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) menelusuri lebih ke dalam tentang alat itu, diduga adanya kejanggalan termasuk informasi berkembang mengenai anggaran tambahan perbaikan sisitim pengoperasian EWS.
" Informasinya memang begitu BPBD menyusun anggaran tambahan di APBD Perubahan Untuk perbaikan, namun ternyata salah menunjuk teknisi sehingga dananya habis terpakai tapi alatnya tidak berfungsi. Harusnya pekerjaan seperti itu berikan pada ahlinya bukan asal tunjuk saja," tandasnya.
Begitu halnya dengan warga Tanjung Batu, Joni sendiri mengatakan bahwa sejak dulu waktu EWS terpasang di wilahnya sangat membantu. Namun sekarang tak berfungsi justru sangat menyulitkan apabila terjadi musim penghujan tiba.
"Sekarang Kami kesulitan manakala hujan turun deras semua warga mulai panik karena alat EWS itu tidak berfungsi sebagaimana layaknya. Harusnya kan BPBD antisipasilah perbaiki dulu jangan fokus kegiatan lain," terangnya.
Sementara itu, Ketua LSM Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) Pusat, Tommy Turangan saat diminta tanggapan menjelaskan bahwa jika itu bagian dari hal penting haruslah ada keseriusan dari Instansi BPBD untuk memperbaiki dengan benar.
" Kalau penting silahkan prioritaskan saja jangan pentingkan yang lain sementara hal menyangkut post major saja terabaikan. Apalagi alat EWS itu ternyata sangat penting bagi masyarakat, samping sebagai peringatan dini juga berfungsi sebagai informasi manakala ada bencana datang," tandas Turangan, Rabu (22/2/2023) Pagi tadi.
Dirinya kemudian menjelaskan kembali keberadaan alat tersebut menggunakan anggaran negara, artinya dari mana sumbernya jelas bukan dana pribadi maupun pihak swasta.
" Alat ini memakai dana pemerintah artinya sumbernya jelas, peruntukkannya juga jelas, serta pertanggung jawaban pun sangat jelas. Kemudian terkesan pembiaran sangatlah menyedihkan sekali, Saya justru bertanya sejak kehadiran dan beroperasinya EWS hingga sekarang apalagi menyangkut anggaran, apakah sudah diperiksa oleh Inspektorat dan BPK-Rl?," tanya Turangan.
Seraya menambahkan kembali, semua berpulang pada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam hal ini Kepala BPBD, Donal Sambuaga sendiri sejauh mana mau transparansi ato tidak mengenai keberadaan benda itu.
" Saya yakin Pak Wali Kota, Andrei Angouw Orangnya sangat selektif sekali apalagi menyangkut anggaran. Beliau tidak sembarangan mengeluarkan dana sementara tidak ada pertanggung jawaban. Harus ada klarifikasi jelas dan tepat dari Kepala BPBD Manado sejauh mana perkembangan mengenai pengoperasian EWS itu," tutup Turangan. (Yudi Barik)