Hj.Soeprapti Mohadjumangin Srikandi Partai Nasdem ini mengatakan," Kita bukan orang baik, tapi kita ingin belajar menjadi terbaik, kalo pun masih ada salah dan kurang, jangan kaseh patah hati, tapi teruslah memberi dorongan supaya benar benar menjadi orang berguna, yang pasti apapun yang dilakukan dalam hidup ini, semata mata karena Allah Swt,".
 |
| suasana saat berada di lokasi cempaka kelurahan molas,kecamatan bunaken,(foto idnewa.co) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Sejak beberapa Hari Pasca Banjir melanda Kota Manado banyak Warga mulai membenahi keadaan Rumah tempat tinggal, termasuk pembersihan dari sisa Puing-Puing hingga Peralatan Rumah Tangga.
Situasi sangat menyedihkan usai bencana banjir dan tanah longsor melanda masyarakat dari delapan kecamatan. Banyak barang berserakan dimana-mana, bahkan ada rumah penuh dengan lumpur.
Warga pun dengan segenap tenaga mulai membersihkan rumah masing-masing, sementara pemerintah bersama dengan kepolisian dan TNI terus siaga terjun langsung, ikut membersihkan wilayah yang ada.
Begitu juga dengan salah satu srikandi dari Partai Nasdem, Hj.Soeprapti Mohadjumangin, S.Sos, semenjak bencana terjadi Dirinya langsung turun lapangan memberikan sentuhan bantuan makanan siap saji maupun air bersih, hingga penyediaan kendaraan dump truck untuk mengangkut sampah.
 |
| bersama dengan ketua komisi lX dprd-ri, felly runtuwene bersama kapolda sulut, seta kapolresta manado, (foto idnews.co) |
Sebanyak 4000 bungkus makanan beserta air mineral terus dibagikan bagi seorang Soeparapti, Ia bahkan mendirikan dapur umum untuk warga Cempaka Kelurahan Molas mengingat lokasi tersebut terbilang cukup parah sejak tiga hari berturut banjir menghantam.
Dengan hati tulus tanpa pamrih Pihaknya setiap waktu menyusuri lorong, hingga gang hanya memeriksa mana warga yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Sesekali wanita politisi sekaligus pengusaha ini menanyakan warga saat dijumpainya.
" Kami bersama tim Sahabat Prapti bertekad akan membantu masyakat korban bencana banjir maupun tanah longsor, dengan sentuhan alakadarnya semampu dan sekuat tenaga," ucapnya saat beberapa wartawan mewancarainya, Selasa (31/1/2023) Pagi tadi.
Ia juga mengatakan kembali tidak tega melihat keadaan yang ada bahkan sampai harus merinding, pandangan sekitarnya rumah hancur, barang rumah tangga harus prok-poranda, bahkan ada harus kehilangan tempat tinggal akibat longsor.
" Ya Allah sangat menyedihkan sekali keadaan ini lumpur dimana-mana harta benda harus ludes, ada yang menangis ketika Saya temui mengungkapkan kesedihan mendalam. Tapi semua adalah cobaan harus kita terima dengan lapang dada sambil perlahan benahi kembali dengan semangat," tuturnya.
"Kita bukan orang baik, tapi kita ingin belajar menjadi terbaik, kalo pun masih ada salah dan kurang, jangan kaseh patah hati, tapi teruslah memberi dorongan supaya benar benar menjadi orang berguna, yang pasti apapun yang dilakukan dalam hidup ini, semata mata karena Allah Swt, tetap istiqomah dan teguh pada pendirian" tambah Soeprapti.
Lebih jauh Dirinya mengatakan lagi banjir memang selalu terkait dengan hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil di sekitar Manado. Juga merupakan rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota yang serampangan. Sejumlah sungai di Manado tak mampu lagi menahan debit air hujan.
"Sebenarnya belum ada kesadaran sepenuhnya warga untuk jangan membuang sampah sembarangan, akibatnya terjadi penyumbatan selokan hingga berimplikasi pada sungai akibatnya terjadilah banjir. Namun satu sisi lainnya kebijakan sistem pembuangan sampah diperkotaan yang kurang memperhatikan kelayakan, menyebabkan permasalahan baru yang berujung pada menumpuknya sampah-sampah perkotaan yang berimplikasi pada munculnya bencana," tutup Soeprapti.
(Yudi Barik)
.jpg)
