IDNews.co BITUNG - Janji Kampanye Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri MM bersama Wakil Walikota Hengky Honandar SE (MM-HH) menghadirkan Pasar Modern di kota Bitung bakal terwujud.
Hal ini disampaikan Walikota Maurits Mantiri saat menerima aspirasi perwakilan sejumlah pedagang, berlangsung di ruang SH Sarundajang, Kamis (31/03/22).
Menariknya, dalam pertemuan setahun kepemimpinan MM-HH, walikota bersama wakil walikota turun dari panggung bersama unsur Forkopimda kemudian berbaur dengan para pedagang.
Dengan gaya duduk melingkar, suasana yang sebelumnya terlihat kaku, akhirnya berubah rileks, santai, namun bermakna.
Dalam dialog tersebut, Walikota Maurits Mantiri menegaskan akan menata lokasi Pasar Cita yang berada di Kecamatan Maesa menjadi Pasar Modern.
Demikian, walikota mengajak para pedagang, memiliki kesamaan pemikiran atas rencana dimulainya penataan pasar, agar lebih rapih serta nyaman bagi pedagang dan pengunjung.
“Saya bersama pak Hengky sudah sepakat sesuai visi-misi kami, untuk membuat perubahan di kota ini. Salah satunya menghadirkan Pasar Modern di kota Bitung. Pasar Cita àkan diubah menjadi Pasar Modern," ujar Walikota.
Dengan keberadaan Pasar Modern, secara otomatis àkan mengangkat derajat pedagang, yang sebelumnya hanya berjualan di lapak-lapak. Kini akan menjadi pemilik Kios atau toko di Pasar Modern.
"Saya dan pak Hengky butuh dukungan kalian semua untuk bersama-sama membangun kota ini agar tidak kalah dengan daerah lain di Sulut," imbau Mantiri.
Dikesempatan yang sama, Mantiri menghimbau para pedagang untuk tidak mudah terprovokasi. Apalagi percaya dengan isu-isu terkait harga sewa yang memberatkan saat kembali menempati lokasi Pasar.
Untuk menempati Pasar, termasuk biaya sewa lanjut Mantiri, semua melewati kajian dan aturan yang berlaku. Apalagi saat ini, Pasar di kota Bitung sudah dikelola Perumda Pasar serta diawasi BPK. "Perumda bisa mendapatkan sangsi TGR jika mengabaikan aturan. Bahkan bisa diproses hukum. Rencana ini sudah melalui kajian yang matang, halnya pembangunan Pasar menggunakan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Justru sudah di ACC, makanya pemerintah pusat terus mempertanyakan kapan membangun Pasar Modern," tambah walikota.
Para pedagang juga mempertanyakan jual-beli kios di Pasar Induk Pinasungkulan Sagerat, Kecamatan Matuari, Bitung, diduga transaksi ini dilakukan pedagang yang memiliki kios lebih dari satu.
Turut hadir, Sekot Bitung Audy Pangemanan, Ketua PN Bitung Djainudin Karanggusi, Kajari Bitung Franky Son, Danguskamla Koarmada II Laksma TNI I Gung Putu Alit, Dirpolairud Polda Sulut, Kombes Pol Kukuh Prabowo, Dansecata Rindam XIII merdeka Letkol Inf Raden Yoga, Dansatrol Lantamal VIII Manado Koarmada II, Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono, Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma SIK MSi, Dandim 1310 BITUNG, Letkol Arm, Yoki Afriandi, Danyonmarharlan Mayor (M) Wahyu Widodo, Dansubdenpom, Kapten Charles Katuuk.
Sejumlah pejabat Pemkot diantaranya, asisten I, II dan III, Kadis Perdagangan Jonly Tamaka, Dirum Perumda Pasar Bitung Harto Kahiking, Kepala Unit Pasar Cita Dewi Mamoton, serta perwakilan organisasi pedagang. (*/marpol)