IDNews.co- BITUNG - Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM memimpin rapat Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) bertempat di ruang SH Sarundajang, Selasa (12/04/22).
Walikota menjelaskan GTRA merupakan organisasi lintas sektor, bersifat adhock. Tugasnya menjadi fasilitator dari konflik atau sengketa agraria yang terjadi, dalam rangka mendorong percepatan program strategis nasional reforma agraria.
Dikatakan lintas sektor, berarti melibatkan seluruh stakehokder. Kolaborasi ini penting, apalagi Kota Bitung saat ini sedang mengalami ekstra ordinary yang membutuhkan pendekatan out of the box untuk mencapai target yang diharapkan.
Dihadapan para Camat dan Lurah se-Kota Bitung yang hadir, Walikota Maurits Mantiri kembali menegaskan pentingnya inovasi, dengan menempatkan apa yang menjadi tujuan utama.
"Selanjutnya, tugas kita melakukan inventarisir melalui penataan aset, redistribusi tanah yang bersumber dari eks HGU, tanah terlantar, termasuk menata pelepasan kawasan hutan. Koordinasi dengan instansi terkait bahasakan rencana strategis melalui program kerja, kemudian tetapkan anggarannya, termasuk peluang untuk melakukan refocusing dan replanning sejauh yang dibutuhkan," lanjutnya.
Pengalaman yang sering terjadi, dimana ada calon investor secara tiba-tiba membatalkan investasi. Permasalahannya, akibat keabsahan kepemilikan tanah.
"Kedepan hal seperti ini tidak boleh terulang. Sehingga tugas kita dalam GTRA yakni membenahi persoalan agraria dalam rangka mendukung rencana strategis Kementerian ATR/BPN. Kami berharap tahun 2022 akan menjadi momentum guna meningkatkan sinergitas dan mewujudkan penyelenggaraan reforma agraria," imbuh Mantiri.
Sementara, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bitung, Budi Tarigan menerangkan, tujuan pelaksanaan Reforma Agraria antara lain meminimalisir ketimpangan permasalahan lahan atau tanah. Dengan begitu penguasaan dan kepemilikan tanah menjadi jelas yang akan berdampak terhadap sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Kami berencana membentuk kampung reforma agraria. Diusulkan Kelurahan Batuputih sebagai pilot projek," isyarat Budi Tarigan. (*/marpol)
