Iklan

Iklan

DPPKB Minut Gelar Mini Lokakarya Pengendalian Stunting di Liktim

 MARPOL HETHARIA
24 November, 2022, 10:48 WIB Last Updated 2022-12-14T02:51:57Z


IDNews.co, MINUT - Survey pengukuran stunting Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemkab Minahasa Utara (Minut) bulan Februari 2022 berjumlah 288. Berikut pendataan bulan Agustus bertambah menjadi 313 kasus.


Melihat peningkatan kasus yang terjadi di Minut, tak heran DPPKB mulai gencar melakukan sosialisasi percepatan penanganan stunting dikemas dalam kegiatan miniloka karya di masing-masing Kecamatan, dengan mengawali kegiatan di Kecamatan Likupang Timur (Liktim), Rabu (23/11/22).


Tujuannya antara lain, melibatkan pemerintah Kecamatan, Pemdes, para stakeholder agar ikut berpartisipasi dalam pengendalian masalah stunting di wilayahnya.


Dijelaskan Kadis PPKB Minut, dr Jane Simon, intervensi pihak swasta telah ditunjukan PT. Meares Soputan Mining (MSM) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Likupang Timur. Perusahaan tambang emas ini begitu peduli terhadap kesehatan masyarakat di wilayah lingkar tambang. 

"PT. MSM sangat mensuport kegiatan Posyandu, juga menyediakan beras fortivikasi guna mencegah kekurangan gizi pada anak, halnya memberikan biskuit kelor yang diproduksi kelompok binaan dari PT. MSM," ujar dr Jane Simon saat tim Satgas Stunting melaksanakan kegiatan mini lokakarya di Liktim, Rabu (23/11/22).


Mantan asisten I Pemkab Minut menegaskan, penanganan Stunting merupakan tanggung jawab bersama. Intervensi PT. MSM sangat membantu percepatan penanganan kesehatan masyarakat, termasuk pengedalian stunting di wilayah Likupang Timur.


Senada, Ketua Satgas penanganan Stanting Minut Danny Lalamentik menerangkan, masalah stunting dialami balita, termasuk ibu hamil di Kecamatan Likupang Timur. Saat pengukuran stunting bulan Februari tahun 2022 tercatat 40 kasus, hasil survey bulan Agustus tinggal 34. Setelah ditangani 14 anak bisa keluar dari masalah ini.


Intervensi pihak swasta berasal dari CSR PT. MSM, sekaligus bersedia menjadi ayah asuh dari anak-anak beresiko Stunting.

"Anggaran penanganan Stunting minim, sehingga dialokasikan sebagian dari Dana Desa (Dandes), maupun bantuan pihak swasta," tambah Lalamentik. (*/marpol)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DPPKB Minut Gelar Mini Lokakarya Pengendalian Stunting di Liktim

Terkini

Topik Populer

Iklan