MINAHASA, iDnews.co- Setelah tampil di program bacerita di radio Bhayangkara Polres Minahasa. Tim Tondano sudah pada langkah ke 4 yakni pemeriksaan oleh peninjau.
Kegiatan penerjemahan ini dilanjutkan dengan tahapan pemeriksaan peninjau yang dilaksanakan di GMIM NAZARETH Touliang Oki, Selasa(27/7/2021) dengan para peninjau dari berbagai kalangan yakni dosen, petani, guru hingga jurnalis yakni Djoly Sualang SH.MH, Hengky Rau, Albert Nender, Gertje Loing, S.Pd, Fleity Rumbay dan Hence Karamoy.
Upaya untuk penerbitan Alkitab berbahasa Toulour mendapat respon baik dari berbagai kalangan.Alkitab berbahasa Toudano/Toulour ini akan diterbitkan oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia).
"Dalam pengerjaannya Tim perumus PPA (Pusat Penerjemah Alkitab) didukung beberapa tim penerjemah yang telah dibentuk yakni tim Tonsea, tim tountemboan makelai, tim Tounsawang dan Tim Tondano sementara sebelumnya sudah ada bahasa Tombulu, Tountemboan Matanai dan bahasa Manado," ujar Ketua Kluster Pdt.Yanti karundeng M. Teol.
Keberagaman bahasa di daerah Sulut memang yang membuat penerjemahan harus berdasarkan etnis yang ada.
"Ada 10 langkah yang harus kami lalui untuk bisa sampai pada tahap akhir diantaranya pembuatan konsep, pemeriksaan dalam tim, peninjau dan konsultan, terjemahan balik dan langkah lainnya, jadi tidak mudah," tambah Fasilitator Rieta Makal M. Pd.
Sementara itu tim penerjemah berupaya sebaik mungkin dalam menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Toudano/Toulour.
"Kami sepakat menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Toulour yang sekarang, sebab jika memakai bahasa tua maka akan banyak generasi muda yang tidak akan paham," ucap penerjemah Maraike Kusoy Sth. M. Pd.K bersama penerjemah lainnya Boy Lumanauw, Ruddy Makaenas dan Musa Umbas.
Injil adalah kekuatan Allah yang harus menjadi kabar sukacita termasuk dalam bahasa sehari hari yang mudah dimengerti dan dipahami sekaligus pembelajaran berbahasa daerah. Haleluya. (Angky)
