"Syarikat Islam perlu perkuat ekonomi keummatan demi kesejahteraan bersama"
IDNEWS.CO,MANADO- Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Syarikat Islam Provinsi Sulawesi Utara berlangsung penuh hikmat. Kegiatan berlangsung selama Tiga mengambil lokasi Grand Luley Tongkaina, dimulai sejak Hari Jum'at (18/3/2022) diadakan Registrasi Peserta, pembukaan dan berakhir pada Minggu Hari.
Tema kali ini mengusung tentang "Bangkit Bersama Menggerakkan Syarikat Islam Sulawesi Utara Melalui Penguatan Dakwah Ekonomi Menuju Masyarakat 5.0".
Sementara itu dalam sambutan bersama, Ketua Panitia, Drs. Hamdi Gugule mengatakan Musyawarah kali ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan Majelis Taklim sebelumnya.
"Konsolidasi akan terus berlanjut sehingga tahun berikut akan tetap pelaksanaan seperti ini pula,"jelasnya.
Hadir pada saat itu, Wakil Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam, Ir.Hi.Djafar Alkatiri. Dirinya berpesan agar para peserta selalu bangkit dengan semangat, sehingga progran kerja boleh berjalan maksimal dan berkesinambungan.
"Dalam berdakwah Syarikat Islam harus punyah giroh sesuai dengan marwah organisasi. Syarikat Islam merupakan organisasi terbesar di seluruh Indonesia. Bahkan belum ada dalam catatan sejarah salah satu tokon SI yang berpidato dihadiri kurang lebih 80.000 orang pada tanggal 13 Januari 1913.Hanya HOS Cokroaminoto yang mampu,sehingga membuat kerjaan Belanda menggelarkan raja jawa tanpa Mahkota," jelas Senator asal sulut.
Sementara itu, Ketua DPW Syarikat Islam Sulawesi Utara,Hi.Mahmud Turuis dalam sambutannya mengatakan, pergerakan organisasi SI kali ini menuju masyarakat Five Zerro 5.0. Tentunya harus dapat mengintegrasikan suatu hal maya lewat dasar teknologi, pada ujungnya mampu mengangkat derajat manusia dari segi kualitas.
"Ada tiga point paling penting yakni, pergerakan SI sekarang telah menuju ke Five Zerro 5.0 artinya gerakan Syarikat Islam harus mengintegrasikan sesuatu dengan menjiwai Islam Is Progres yang dikemukakan oleh Hos Cokroaminoto," jelas Turuis saat membaca sambutan dari Presiden Lajnah Tanfidziyah Dr. H. Hamdan Zoelva.SH.MH.
Ia juga menyampaikan, Islam yang dimaksudkan yakni paham dari segi peradaban dan teknologi. Bahkan lewat organisasi SI menjunjung kesetaraan Gender harus kedepankan.
"Tidak ada brahma dan penguasa, tidak ada kelas raja maupun kelas jelata. Semua kita sama dimata Allah yang merdeka sama dimata Tuhan. DPW SI adalah organisasi kemasyarakatan seyogyanya sejalan dengan pimpinan pusat, Dewan Pimpinan Wilayah,Cabang hingga anak ranting,"tandasnya.
Lebih jauh lagi Turuis menjelaskan, Ada tiga hal titik berat mengenai program kerja yakni konsolidasi organisasi, pemberdayaan ekonomi ummat,serta menginventaris keanggotaan SI disemua struktur yang ada.
Hadir dalam kegiatan kali ini sejumlah Organisasi Islam, para Cendikiawan, para Ulama,Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara serta seluruh pengurus Organisasi SI ditingkat Cabang. (Yudi barik)
