Staf khusus wali kota manado,felix penelewen (foto ist) |
"Harusnya Jurani Rurubua Lebih Paham dan Mengerti Program Kerja Wali Kota Bukan Asal Ngelontot Dalam Ucapannya"
IDNEWS.CO,MANADO- Sepertinya salah penafsiran oleh masyarakat terhadap program kerja kepemimpinan AARS sekarang menjadi hal wajar dan perlu ada pelurusan mendetail,sehingga tidak menjadi multi tafsir selama ini.
Wajarlah jika masyarakat belum memahami sepenuhnya program kerja Wali Kota dan Wakil Walikota AARS dalam roda pemerintahan kota manado, sebab perlu ada pelurusan dan penjelasan lewat berbagai kegiatan kunjungan kerja walikota, serta lewat pemberitaan media masa terhadap programnya.
"Dengan adanya pemberitaan lewat media masa maka masyarakat dengan sendirinya akan memahami secara utuh apa maunya pemerintahan," jelas Fahrudin Daud warga asal Singkil Dua saat dimintai tanggapan, Rabu (19/1/2022) Siang tadi.
Akan tetapi disatu sisi lainnya lebih aneh lagi dan seolah-olah membingungkan masyarakat adanya tanggapan miring dari salah satu anggota dewan manado, sebut saja Jurani Rurubua yang tidak paham dengan kerja pemerintahan kota manado.
Dirinya justru asal ngelontot mengeluarkan statment mengkritisi kebijakan pemerintah tentang berbagai program kerja wali kota dan wakil walikota. Harusnya sebagai anggota legislatif dirinya sudah memahami dengan detail, karena seluruh penyusunan agenda kerja pemimpin daerah harus sepengetahuan dprd apalagi menyangkut penggunaan anggaran kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Contoh saja dana rohaniawan, kan peruntukannya bukan gaji melainkan dalam bentuk insentif bagi pelayanan para rohaniawan ke jemaat atau pun umat. Boleh dikatakan itu anggaran operasional bukan untuk keperluan pribadi pemuka agama. Ini merupakan kebijakan dari wali kota dengan keinginannya dapat meringankan kerja pemerintah dalam pembinaan mental spritual jemaat," tandas salah satu Staf Khusus Walikota Manado Felix Palenewen.
Ia juga menjelaskan bahwa wali kota tidak pernah mengeluarkan kata bahwa rohaniawan adalah seperti polisi, seperti pernyataan Jurani dibeberapa media masa.
“ Harusnya dia (jurani,red) memahami fungsi rohaniawan tugasnya membina jemaat dan ummat,dengan harapan kelak akan terhindar dari persoalan kriminalitas dan lainnya,"tegas mantan nyong sulut 2003 ini.
Seraya menambahkan, jangan asal ngomong saja tanpa ada landasan jelas. Itu namanya tong kosong bunyi nyaring tidak berbobot dalam ucapannya. Membentuk opini tanpa ada dasar bagaikan mayat hidup yang berjalan. Padahal wali kota dan wakil walikota tengah bekerja keras memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Torang so saksikan sendiri wali kota so benahi ini jalan rusak, got-got so tidak tersumbat so ada pengerukan di mana-mana. Bahkan biasanya jaga banjir skarang so nyanda. Itu TPA sumompo lebe bagus ada pembenahan,TKB sudah indah dan asri. Baru 8 bulan wali kota menjabat torang boleh lihat perubahannya," tegas Palenewen dengan khas dialeg bahasa manado. (Yudi barik)