MINUT - Masyarakat atau petani yang bergelut dalam usaha komoditas tanaman Porang (Amorphopallus muelleri) tidak perlu bingung cara memasarkan tanaman herbal tersebut.
Sebab ada koperasi yang siap menampung berapapun produksi masyarakat.
Hal ini ditegaskan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Minahasa Utara, Arly Dondokambey di sela-sela reses anggota DPRD Sulut, Ir Herry Rotinsulu bertempat di kantor Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sabtu (27/08/21).
"Saat panen biasanya masyarakat bingung soal pemasaran. Saya tegaskan, berapapun hasil panen tanaman Porang milik petani, baik perorangan atau kelompok tani di Sulut bahkan Gorontalo akan dibeli oleh Koperasi Porang Sulut yang kini sudah terbentuk, notabene selaku opsteker," sebut Dondokambey saat memaparkan komuditas tanaman Porang bagi masyarakat Kecamatan Kauditan.
Dondokambey menjelaskan, komoditas herbal ini, selain untuk kebutuhan pangan, juga dijadikan bahan baku Cat, Kosmetik dan obat-obatan, kini sebagai primadona dengan nilai jual yang tinggi, diminati negara Korea, Cina dan Jepang.
Dondokambey menambahkan, selain Opsteker koperasi Porang Sulut juga menyediakan benih Porang bersertifikat. "Agak sulit untuk membedakan khusus bagi masyarakat awam. Contohnya, ada benih atau bibit Porang palsu. Ketika dikembangkan, umbi, pohon, termasuk bunganya sangat mirip. Dengan sertifikasi ini membuktikan benih yang dipasarkan Koperasi Porang benar asli," beber Ketua KTNA Minut, secara langsung mendapat apresiasi masyarakat ingin bergelut dalam budidaya tanaman Porang. (marpol)
